Memberikan arahan kepada Anda yang mengarah kepada tingkatan dan keadaan kehidupan yang berimbang pada peningkatan kehidupan lahiriah & batiniah.




Kamis, 29 Oktober 2009

MENGUNGKAP KEGUNAAN DZIKIR JIWA

Arnold Sherman pernah mengemukakan, bahwa kesehatan adalah merupakan cermin dari keadaan jiwa. Hal ini dibuktikan oleh ilmu pengetahuan modern, bahwa jiwa ternyata memang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap tiap-tiap sel dari tubuh kita. Sumber penyakit, dapat ditelusuri melalui jiwa.Sementara para dokter pun mengatakan, dalam usaha menyembuhkan si pasien, antara pengobatan tubuh dan pengobatan jiwa haruslah dilakukan secara bersamaan.
Beberapa waktu yang lalu, telah diadakan suatu penelitian oleh American Psykiatris Association dan The Association of Medical College di New York. Hasil penelitian tersebut mengakui terus terang, bahwa pengobatan jiwa itu sangat penting di samping pengobatan tubuh.
Mereka di antaranya mengemukakan, “Pada saat sekarang ini para dokter telah banyak sekali mengetahui tentang penyakit, tetapi hanya sedikit sekali mengetahui mengenai manusia.Hal ini mengakibatkan banyak orang telah mengalami penyakit kronis. Para dokter telah gagal memberikan kepuasan batin yang diperlukan oleh si penderita, karena mereka hanya diperlakukan sebagai pasien langganan saja, kurang diperlakukan sebagai teman hidup.”
Hal tersebut menunjukkan bahwa pengobatan modern yang dilakukan oleh para dokter masih belum memuaskan, karena yang diobati bukan sumber penyakitnya melainkan hanya akibatnya saja. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang menderita sakit kronis, yang hingga berlarut-larut tidak dapat sembuh.
Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pengobatan pasien, para dokter sekarang seharusnya mempelajari tentang manusia. Mengenai bagaimana mereka hidup, dimana nantinya akan dapat ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan ketegangan dan kesedihan. Dari beragam faktor ini, akan tampak pengaruhnya pada tubuh si pasien.
Dokter Lauren T. Guy melaporkan dalam Medical Society of the Country di New York, bahwa kebingungan dan ketegangan dapat menyebabkan kebutaan dan menimbulkan glaucoma.Selanjutnya ia menyarankan agar dilakukan analisa yang realistis tentang persoalan yang dihadapi oleh pasien secara person, sebab akan banyak menolong penyakit yang dderitanya seperti sakit mata, jantung, tekanan darah tinggi dan lain-lainnya.
Apabila pendapat tersebut di atas dapat diterima, maka jika kebingungan itu menyebabkan sakit fisik, usaha preventif yang paling baik adalah belajar bagaimana menghindari kebingungan tersebut.
Sementara itu, Dr. Louis F. Bishop mengemukakan bahwa pada umumnya manusia tidak menyadari, betapa banyaknya gejala-gejala yang berakibat terhadap semua organ dalam tubuh kita seperti kelumpuhan, ginjal dan lain sebagainya.
Dr. Leo Rangell, professor psykiater pada rumah sakit UNCLA, menulis dalam majalah Los Angeles Times, bahwa bakteri dan lain-lain micro-organisme lebih mudah menyerang orang yang menderita ketakutan dan kekhawatiran.
Nah, untuk mengatasi persoalan yang sedang dihadapi ini, bisa dengan cara melakukan dzikir jiwa, yang merupakan metode paling efektif untuk memahami persoalan ini dengan jelas, betapa pun dalamnya implikasi-implikasi kesulitan itu, dimana hakekatnya sama dengan berobat.
Suatu contoh kasus yang sangat mengagumkan, sebagai hasil dari melakukan dzikir jiwa dengan disertai penyerahan diri yang mutlak kepada Yang Maha Kuasa, adalah sebagai berikut:
Beberapa waktu yang lalu, seorang wanita muda mengalami penderitaan hebat, yakni wajahnya hangus terbakar. Meskipun jiwanya memang terselamatkan, tetapi bekas luka bakar ini telah melenyapkan seluruh kecantikan wajahnya.
Bisa kita bayangkan, seorang wanita muda yang asalnya cantik jelita, tiba-tiba berubah menjadi jelek, menjijikkan, bahkan menakutkan, sudah tentu yang bersangkutan merasa sedih bukan kepalang. Dan yang pasti, rasa rendah dirinya pun langsung menguasainya.
Setelah dia belajar dzikir jiwa dan berserah diri dalam waktu yang tidak terlalu lama, yakni sekitar satu bulan, kulit mukanya kian menunjukkan perubahan. Dengan adanya bukti ini, dia bertambah tebal imannya, serta semakin rajin dalam melakukan shalat serta bertafakur memohon kesembuhan wajahnya.
Akhirnya permohonan gadis itu dikabulkan oleh Allah Yang Maha Pengasih dan Maha penyayang. Wajahnya yang rusak itu kembali pada keadaannya semula, cantik menawan, seolah-olah tak pernah mengalami luka sedikit pun. Subhanallah!
Atas kesembuhannya itu, tentu saja dia merasa sangat gembira dan bersyukur ke hadirat Allah SWT.
Contoh-contoh kasus lainnya sebenarnya masih sangat banyak, tetapi tak mungkin bagi kami untuk menuliskan semuanya di sini.Meskipun demikian, dari apa yang telah dipaparkan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan di antaranya:
Pertama, bahwa manfaat dzikir jiwa bukan sekadar isapan jempol belaka. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya orang yang kembali menemukan kesehatannya, atau sembuh dari berbagai penyakit setelah mempraktekkannya.
Kedua, bahwa kesembuhan itu bukan dari kita melainkan dari iradat Allah SWT. Hanya masalahnya, bagaimana cara mengalirkan iradat itu pada saluran yang kita kehendaki? Dzikir jiwa inilah salah satu caranya!

TEKNIK DZIKIR JIWA

Dzikir jiwa dapat dilakukan dengan sikap apa saja sesuai selera. Yang penting adalah, sikap atau posisi tersebut harus santai, tidak kaku atau merasa dipaksa. Akan tetapi pada umumnya, orang lebih menyukai sikap duduk bersila. Duduknya harus tegak lurus sampai kepala, mata pejamkan, kemudian mulailah berdzikir jiwa sebagai berikut:
1. Mengucapkan niat dalam hati atau dengan mulut, berupa permohonan kepada Allah SWT untuk apa saja yang dikehendaki, dengan kalimat sendiri menurut selera.
2. Membaca Surat Al-Fatihah.
3. Bacaan tersebut dapat ditambah dengan Ayat Kursyi, Surat Al-Ikhlas, dan lain-lain.
4. Sebutlah Nama-nama Allah (Asmaul Husna) dalam hati (tidak disuarakan), dengan penuh perasaan, dengan berserah diri bulat-bulat kepada-Nya, serta penuh harap akan terkabulnya segala permohonan kita.
5. Pikiran harus lepas, tingkatkan rasa bahwa semuanya itu bergantung kepada Allah SWT.
6. Pusatkan rasa dalam dada tengah dengan tidak dipaksakan.
7. Puser ditarik sedikit ke belakang.
8. Jangan terpengaruh oleh suara atau cahaya.
9. Apabila terasa ada hal-hal aneh, segera tahan napas sekuatnya, setelah normal kembali barulah diteruskan.
10. Jangan berdialog dalam hati, ingat terus kepada Allah SWT.
11. Setelah kurang lebih 20 menit, dzikir dapat dihentikan dengan menahan napas sekuatnya, kemudian tiupkan pada badan dan usapkan kedua telapak tangan pada wajah serta sekujur tubuh, diiringi dengan bacaan Al-Fatihah dan istighfar kepada Allah SWT.
Catatan:
Dzikir jiwa ini dilakukan minimal dua kali sehari, kapan dan di mana saja dapat dilakukannya. Terutama apabila kondisi kesehatan tubuh dalam keadaan sedang menurun, perbanyaklah dzikir jiwa ini.Selamat mencoba, semoga berhasil! Amiin! (Disarikan dari berbagi sumber pilihan)


Copyright Eyangresi313 @2009

Senin, 19 Oktober 2009

DOA CAN WARD OFF DECREE OF GOD

Prayer is a request to the servant of God. He was the one who decided that prayer were answered or not.(http://eyangresi313.blogspot.com/) No one can dictate to God. His will not be blocked or forced. But Tuhansendiri explained that he depends on the prejudices his subjects.

If the prayer was answered yain servant, then He will grant. It is not a man praying on this earth, (http://eyangresi313.blogspot.com/) but God will certainly be granted as he had requested, or the Lord turned from him an accident as long as he does not pray for something sinful or decide silahturrahmi.

If servants are not sure, then he would not grant it. No one can ward off except for God's act of prayer.



You should try yourself as possible and always be patient ..........!

How fast is your prayer answered from God ???????..................


Copyright Eyangresi313 @2009

PRAYERS OF THE MIRROR OF FAITH

In situations time and life filled with temptations of the material, as now, many people who entered the group of people who had lost his faith guidelines, they toss in kesimpang siuran creed. They do error and deviation from the path of Allah SWT in the worldly life, but they still thought was doing good. Although they have faith in God Almighty and the Day of Resurrection, but in fact they just creeds ganbaran artificial hearts because they really have lost connection with the activities or practices of their lives. They are in fact sensible thing "(materialist), although sometimes they do work in the form of spirituality. But again, this just a false nature, and generally also for the mundane nature. For example, to popular, beharap support, or because of feelings of shame.

Faith that dwells in our hearts should be a fixed value and does not change even if we are in any condition and situation nevertheless. With the faith that we will look at life in this world only as a field where crops, to receive or collect the results later Hereafter. By faith, we also became aware that the real essence of our lives is directly proportional to our future in the afterlife we will. That is: if in this world we live ita well and correctly in accordance with the guidance of the creed, it will be good and right according to precisely the situation we are in the hereafter. And vice versa, if we go through life with the poor of this world, it will be bad precisely nasadepan us there.

Faith is like a shade tree with fruit that taste delicious. When we care for, nurture and water it correctly, then he will produce good results.

Sholeha deeds are the fruit of faith. Faith was living the growing move to sholeh childbirth practices, and build towards the Divine keridhoan. Faith should not merely stored frozen at heart, nor is it merely dreams or just good intentions without obliged. Therefore, Always do everything with faith.

Turn our hearts with the remembrance, that we always live with tranquility and peace; without guile sweetness of life that comes from words and words that mislead the heart.

DZIKIR SEBAGAI PONDASI KEIMANAN YANG KOKOH

Dalam situasi zaman dan kehidupan yang penuh dengan godaan materi seperti sekarang ini, banyak manusia yang masuk ke dalam golongan orang-orang yang telah hilang pedoman imannya, mereka terombang-ambing dalam kesimpang siuran akidah. Mereka melakukan kesesatan dan penyimpangan dari jalan Allah SWT dalam kehidupan duniawi, namun mereka masih saja menyangka telah berbuat kebaikan. Meskipun mereka mempunyai kepercayaan kepada Allah SWT dan hari kiamat, tetapi sesungguhnya akidah mereka hanyalah ganbaran semu, sebab hati mereka sesungguhnya telah terputus hubungan dengan aktivitas atau amalan hidup mereka. Mereka ini pada hakekatnya berpaham kebendaan (materialis), walaupun kadang kala mereka melakukan kerja-kerja yang berbentuk kerohanian. Tetapi sekali lagi, ini sifatnya semu saja, dan umumnya juga ditujukan untuk hal yang sifatnya keduniawian. Misalnya saja ingin populer, beharap dukungan, atau karena perasaan malu.

Keimanan yang bersemayam di dalam hati kita selayaknya menjadi suatu nilai yang tetap dan tidak berubah-ubah meskipun kita dalam kondisi dan situasi apapun jua. Dengan imanlah kita akan memandang kehidupan di dunia ini hanya sebagai ladang tempat bertanam, untuk mendapat atau memungut hasilnya diakhirat kelak. Dengan iman, kita juga menjadi sadar bahwa hakikat hidup kita sesungguhnya berbanding lurus dengan masa depan kita di akhirat kita nanti. Artinya : jika di dunia ini kita ita hidup secara baik dan benar sesuai dengan tuntunan akidah, maka akan baik dan benar sesuai pulalah keadaan kita di akhirat nanti. Begitu pula sebaliknya jika kita menjalani kehidupan dunia ini dengan buruk, maka akan buruk pulalah nasadepan kita di sana.

Iman laksana sebuah pohon rindang dengan buah yang berasa lezat. Bila kita merawat, memupuk dan menyiraminya dengan benar maka dia akan membuahkan hasil yang baik.

Amalan sholeha adalah buah dari iman. an Iman itu hidup tumbuh bergerak melahirkan amalan yang sholeh; dan membangun menuju kepada keridhoan Illahi. Iman semestinya tidak semata-mata tersimpan beku di lubuk hati, juga bukan semata-mata angan atau sekedar niat baik saja tanpa diamalkan. Karena itu, senantiasalah berbuat segala sesuatu dengan keimanan.

Hidupkan hati kita dengan dzikir, agar kita selalu hidup dengan ketentraman dan kedamaian; http://eyangresi313.blogspot.com/ tanpa tipu daya manisnya kehidupan yang bersumber dari ucapan dan perkataan yang menyesatkan hati.

Minggu, 11 Oktober 2009

TOMBO HATI / OBAT HATI

Jadikan ibadah sebagai kebutuhan hidup yang lebih spesifik untuk rohani, selayaknya kita menghirup udara bernafas guna memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup di dunia fana ini.

BANYAK MANUSIA YANG MENGKHIANATI DOANYA SENDIRI

ManakalaTuhan memberi kita karunia, Tuhan ingin kita menyadari kebaikanNya; manakala Tuhan membuat kita kehilangan,Tuhan ingin menunjukan kepada kita kekuasaanNya yang luar biasa. Tuhan menginginkan kita paham bahwa Tuhan menampakan diriNya kepada kita dalam anugrahNya.