Memberikan arahan kepada Anda yang mengarah kepada tingkatan dan keadaan kehidupan yang berimbang pada peningkatan kehidupan lahiriah & batiniah.




Jumat, 20 Agustus 2010

PESAN DUNIA BAYANGAN UNTUK BURUNG GARUDA


Berkisah dari sebuah cerita Dewa Ruci,untuk memenangkan perang Bharata Yudha yang bakal terjadi, selain mencari sekutu sebanyak-banyaknya. Setiap saat,pihak Kurawa selalu berusaha keras untuk mencelakakan keluarga Pandawa. Tujuannya tidak lain agar mereka dapat memenegkangkan perang tersebut. Walaupun berbagai cara telah dilakukukan, namun keluarga Pandawa yang merupakan kekasih para Dewa itu selalu keluar dengan selamat.

Waktu terus berlalu,sekali ini Resi Durna bersama-sama dengan Sayudana tengah berusaha keras untuk menyingkirkan Bima, satu tulang punggung keluarga Pandawa dengan memerintahmya untuk mencari air kehidupan yang terdapat di tengah-tengah Samudra.tanpa berpikar panjang,setelah meminta izin kepada seluruh keluarganya, Bima pun menjalankan perintah sang guru.

Setelah melalui perjalanan yang panjang, berliku serta penuh cobaan yang mengundang maut, akhirnya, Bima pun berhasail mendapatkan pencerahan manakala dirinya bertemu dengan “sejatinya Dewa Ruci”. Dan kejadian tersebut di atas merupakn suatu keadaan yang dapat diharapkan oleh banyak manusia yang mendambakan kebenaran sejati.

Jika saja perjalanan sang Bima mencari air kehidupan diteladani sebagai perjalanan spiritual oleh para pemimpin atau seluruh anak bangsa untuk mengembalikan kejayaan bangsa INDONESIA sebagai mana majapahit, sriwijaya atau pajajaran, maka dalam waktu yang tidak begitu lama kita pun akan kembalai menjadi bangsa yang bermatabat.

Karena analogi dari cerita Dewa Ruci. Sejatinya sama dengan aliran idealisme etis yang meyakini.

  1. Adanya suatu skala nilai-nilai asas-asas moral atau aturan-aturan untuk bertindak.
  2. Lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat Spiritual atau pun Mental dari pada bersifat Inderawi atau Kebanaran.
  3. Mengutamakan kebenaran moral dari pada ketentuan kejiwaan atau alami, dan
  4. Lebih mengutamakan hal yang umum dari pada yang khusus.

Sadar atau tidak, hampir seluruh komponen bangsa INDONESIA dipaksa untuk memasuki rana furturisme. Rasanya tidak ada lagi musyawarah utuk mencapai mufakat sebagaimana yang dilakukan oeh para pendahulu dalam memutuskan suatu atau dalam berbagai hal yag di anggap pelik, kecuali suatu sandiwara yang berujung pada hanya untuk aku dan golonganku.

Memang ironis, tetapi begitulah kenyataan yang ada. Padahal apa yang di kejar oleh mereka secara tegas di ungkapkan oleh Kahlil Gibran di dalam sang Nabi ; Kesenangan adalah lagu kebebasan, namun bukan sutu kebebasan sendiri, Dialah bunga-bunga hasrat keinginan.namun bukan buah yang asli…

Jika kita mau menengok kebelalkang, seharusnya, bangsa ini malu pada para pendahulunya yang telah berani menyatukan tekad untuk bersatu membangun kejayaan Nusantara; Sriwijaya, Majapahit, bahkan sumpah Pemuda yang telah membuktikan betapa slogan tersebut bukan hanya sekedar kata-kata kosong tak bermakna. Di era masa lalu, tatkala tekad itu di kumandangkan, maka,bumi pun bergetar, pepohonan merunduk, sungai dan laut menggelora bahkan halilintar pun mengglegar sebagai suatu bukti betapa alam semesta turut merestuinya. Inilah yang menyebabkan sang penerus tidak berani menyelewengkan hal yang sudah di ucapkan karena alam selalu mengawasinya. Jika semangat untuk membangun ke jayaan Nusantara yang di wariskan itu kembali di hidupkan dan di gelorakan agar dalam waktu dekat kita bisa duduk satu majelis dengan putra-putri terbaik dari Negara lain.

Sudah saatnya seluruh komponen bangsa ini kembali kepada jati dirinya dengan berpegang pada apa yang di suratkan oleh Mpu Tantular di dalam kitab sutasoma ,”Bhineka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangarwa”.Artinya;Dengan ke majemukan kita bersatu dan tidak ada kesetiaan yang mendua, kecuali untuk rakyat dan kejayaan bangsa INDONESIA





Coppyright Eyangresi313@2010

Senin, 09 Agustus 2010

BAHAGIA DALAM SEDERHANA


Suatu hal yang paling harus disyukuri dalam hidup ini adalah ketika kita memiliki keluarga yang baik dan bahagia. Mereka tidak hanya membuat kita semakin baik dari hari ke hari, mereka senantiasa menyemangati ketika kita sedang patah semangat sehingga membuat hidup ini serasa lebih berarti.

Sungguh tidak terbayangkan apa jadinya jika hidup tanpa keluarga. Dengan adanya keluarga saat-saat senang, bila kita nikmati bersama sehingga kegembiraan itu berlipat ganda nilainya. Begitu pun pada saat-saat susah, kita saling berbagi, saling memberi semangat dan saling mendoakan sehingga beban hidup pun terasa kurang beratnya.

Ketulusan mencari nafkah untuk keluarga merupakan kunci dari kebahagiaan. Ketulusan memang lebih mudah diucapkan dan dituliskan daripada dipraktekkan, dikarenakan ketulusan berasal dari lubuk hati yang paling dalam. Ketulusan sesungguhnya kehendak untuk memberi tanpa berharap suatu balasan apa pun.

Bila kita senantiasa memberi dengan penuh ketulusan, cepat atau lambat akan menerima balasannya. Itulah hukum mutlak yang sulit dibantah. Tulus memberi segala sesuatu untuk keluarga merupakan nafkah yang sesungguhnya tidak terukur nilainya.

Pemberian yang dimaksudkan di sini tentu saja tidak hanya berupa materi. Kita bisa memberi waktu, perhatian, bahkan senyuman kepada orang-orang yang kita cintai.

Senyuman kita bisa jadi akan menjadi semacam lengkung kecil yang bisa meluruskan banyak hal. Senyuman itu seketika dapat mencairkan hunbungan yang beku. Lagi pula untuk tersenyum kita hanya memerlukan 14 otot dibandingkan untuk cemberut yang membutuhkan 72 otot.

Beratnya beban tanggungjawab untuk keluarga, sesungguhnya merupakan jihad terbesar dan ibadah paling mulia bagi para pencari nafkah. Janganlah bersedih ketika kita seakan-akan telah kehilangan waktu dan kebahagiaan untuk diri sendiri. Ikhlaskanlah semua kenyataan tersebut. Sesungguhnya memang demikianlah sunnatul Hayah (tradisi kehidupan). Beban ini niscaya akan berubah menjadi sedemikian manis selagi kita melakukannya dengan ikhlas dan tulus.

Bagi kita semua para sahabatku yang menjadi tulang punggung pencari nafkah dalam kluarga, hendaknya bersabar atas ketertiban yang dirasakan dalam berjuang melawan kesulitan-kesulitan mencari nafkah kehidupan. Bila kita merasa permasalahan sedemikin pelik dan seakan membuat frustasi maka lihatlah karunia yang diberikan Tuhan atas jihad kita itu. Insya Allah, kesabaran akan memenuhi seluruh relung-relung hati kita dan memusnahkan semua kesedihan yang kita hadapi.

Menghidupi keluarga dengan memberikan nafkah yang halal merupakan salah satu karunia keberkahan dalam rumah tangga. Dalam konteks ini, tentunya tidak hanya zat dari makan tersebut yang perlu diperhatikan kehalalannya, tetapi juga cara mencari nafkah itu sendiri. Bekerja dengan cara yang dihalalkan oleh Tuhan, berusaha dengan semampu mungkin untuk menghindari apa yang diharamkan oleh uhan dalam konteks memperoleh rezeki untuk menafkahi keluarga.

Ketika manusia mampu ngendalikan diri dari dosa, menaati semua perintah Tuhan, memegang teguh akidah, tabah dan tidak mengeluh atas setiap musibah yang menimpanya maka manusia tersebut telah mencapai tingkat hakikat kesabaran yang sebenarnya. Bahwa Tuhan tidak akan pernah tinggal diam dan selalu menjawab doa bagi setiap hambanya yang benar-benar yakin dan ikhlas menerima segala ketetapan dariNya.













Coppyright Eyangresi313 @2010

Sabtu, 07 Agustus 2010

DATANGNYA WAKTU UNTUK KEMBALI


Sangat menyedihkan kehilangan orang-orang yang kita cintai. Apabila proses kematian itu terjadi dalam waktu cepat, dan dengan sebab-sebab yang mengejutkan. Dalam iman dan jiwa yang lebih, adalah wajar jika kehilangan, ini menjadikan kita bagai kehilangan-kehilangan akal sehat. Kita selalu mengutuk bencana yang terjadi, mencari kambing hitam, atau bahkan membenci diri sendiri. Yang lebih parah lagi, menuduh Tuhan tidak lagi sayang kepada diri kita sebagai hambanya.

Bilamana manusia mengerti cara hidup yang benar sesuai dengan tuntunan-Nya, maka manusia tidak perlu takut dan benci pada kematian. Hakikat dari kematian tidak ubahnya seperti kepompong menjadi kupu-kupu yang indah. Bahwa kwmatian adalah sebuah kenyataan yang mengerikan adalah anak dari kesalahan pengertian sendiri. Janganlah melukis kematian hanya dengan warna-warni suram yang mengelilingi sisi-sisinya.

Manusia yang meninggal (mati) tanpa memaknai hidup sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk, maka dia mati tanpa harapan. Untuk memenangkan pertarungan dengan gemilang terhadap momok kematian, maka kita harus menjadi satu dengan kenyataan hidup ini. Jadilah hamba yang baik di hadapan-Nya.

Dalam alam ini yang ada dynamismus (tenaga yang menggerakkan sesuatu dan bergerak), yang diresapi oleh budi semesta (Tuhan). Karena semua yang bergerak, maka kematian pasti akan menghampiri setiap yang hidup. Tinggal waktu yang menentukannya. Jadi, jangan pernah takut pada kematian dan meratapinya. Berkaca pada siri sendiri lebih baik daripada kita mengerjakan sesuatu yang tidak berguna. Sambutlah kematian dengan hidup yang benar.




Coppyright Eyangresi313 @2010

Senin, 02 Agustus 2010

ASAM


Tamarindus indica L.
(Suan Jiao)



Tanaman ini tinggi 15 – 25 m, banyak bercabang, berkayu keras. Banyak ditanam sebagai tanaman pelindung di sepanjang jalan raya atau ditanam di kampong-kampung sebagai tanaman buah. Asalnya belum diketahui secara pasti, diduga tanaman ini berasal dari Afrika tropis kemudian menyebar ke India dan sekarang banyak terdapat di daerah tropis lainnya. Asam terdapat di daratan rendah di daerah yang musim kemaraunya jelas sampai kering.

Daunnya berupa daun majemuk menyirip genap, panjang 5 – 13 cm, terdapat 10 -15 pasang anak daun yang duduknya berhadapan, bentuknya bulat panjang, warnanya hijau, warna sisi bawah lebih muda, kedua permukaan daun halus dan licin, ujung dan pangkalnya membundar, tepi rata, panjang 1 – 2,5 cm, lebar 0,5 – 1 cm, dengan tangkai anak daun sangat pendek hampir duduk.

Karangan bunga berbentuk tandan yang panjangnya 2 – 6 cm, terdiri dari 6 – 30 bunga yang hampir duduk, warnanya kuning berurat merah, keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan.

Buahnya buah polong, bertangkai, bulat panjang, pipih, panjang 3,5 -20 cm, lebar 2,5 cm, bagian ujungnya ada bagian yang lancip, diantara biji kerap kali menyempit, dinding luar rapuh,warnanya coklat muda. Biji 1 – 12, coklat mengkilap, daging buah rasanya masam.

Asam berbuah sepanjang tahun, perbanyakan melalui biji dan secara vegetatif.

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS
• Buah : manis, asam, sejuk, pencahar, menambah napsu makan, penyejuk, penurunan panas, abortivum.
• Kulit kayu : astringent, tonik
• Daun : penurunan panas, menghilangkan sakit, antiseptic.


KANDUNGAN KIMIA
• Buah : dula invert, tartaric acid, citric acid, 1-malic acid, pipecolic acid, serine, beta –alanine, praline, phenylalanine, leucine.
• Daun : sitexin, isovitexin, orientin, isoorientin, 1-malic acid.
• Kulit kayu : tanin.


BAGIAN YANG DIPAKAI
Buah tanpa biji, daun, kulit kayu, biji.


KEGUNAAN
• Daun : demam, rematik, sakit kuning, cacingan, koreng, bisul, eczema, luka, sariawan, susah tidur.
• Daging buah : sembelit, keracunan alcohol, muntah, demam, disentri, menurunkan berat badan, sariawan, abortivum, kurang napsu makan, cacingan, radang payudara.
• Kulit kayu : kolik, sariawan.


PEMAKAIAN
• Untuk minum : buah tanpa biji 15 – 30 grm digodok.
• Pemakaian luar : digodok, airnya untuk cuci atau dibuat bubuk.


CARA PEMAKAIAN
1. Radang payudara.. Asam kawak tanpa biji secukupnya diremas dengan 3 sendok makan air garam, dipakai untuk menurap payudara yang sakit, lalu dibalut. Ganti 2 – 3 kali sehari.
2. Bisul.
• Isi biji asam secukupnya ditumbuk halus, beri sedikit air garam. Dipakai untuk menurap bisul, lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari.
• Daun asam dan kunyit secukupnya ditumbuk halus, dipakai untuk merurap bisul.
3. Borok, luka :
• ½ genggam daun asam yang masih muda, ¼ genggam daun sambiloto, ¼ genggam daun baru cina, bsebesar biji belinjo, tawas sebesar biji asam, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 2 sendok the minyak kayu putih dan 4 sendok makan minyak kelapa, dipanaskan sebentar, untuk menurap borok. Ganti 2 kali sehari, tiap-tiap kali akan dipakai, dipanaskan sebentar.
• Biji asam ditumbuk untuk dijadikan bubuk. Ditaburkan pada borok, lalu balut.
• Daun dikeringkan, lalu dibuat bubuk. Taburkan luka atau borok, lalu dibalut.
4. Ekzema : 1/3 genggam daun asam yang masih muda, 1 jari rimpang kunyit, 1/3 genggam daun ketepeng cina, 3 jari akar terebak, dicuci lalu ditimbuk halus dan diremas dengan 2 sendok makan minyak jangkang. Dipakai untuk menggosok dan menurap kulit yang terkena ekzema lalu dibalut. Ganti 2 kali sehari.
5. Sariawan :
• 3 jari asam tanpa biji, 2 jari asam trengguli, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu digodok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. 3 kali sehari, ¾ gelas.
• Kumur-kumur dengan air asam.
• Bubuk kulit kayu dicampur air, dipakai untuk kumur-kumur.
6. Haid tersa sakit. 2 jari asam tua, ¾ jari rimpang temulawak, 2 jari asam trengguli, 8 buah biji kedaung, 1/3 genggam daun sembung, 3 jari gula enau dicuci dan dipotong-potong seperlunya lalu digodok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum, 3 kali sehari, ¾ gelas.
7. Demam. Daun secukupnya dijuice atau ditumbuk dan perasan airnya diminum.
8. Rematik/bengkak terpukul. Daun secukupnya dan rimpang kunyit digiling halus, seduh dengan sedikit air panas lalu dipakai untuk menurap bagian yang sakit. Buah asam tanpa biji dilumatkan sampai seperti bubur, panaskan sebentar lalu dipakai untuk menurap bagian sendi yang sakit.
9. Menurunkan berat badan. Buah asam yang masak dibuang kulitnya, daging buahnya dimakan.
10. Abortivum. Sam kawak ditambah air, lalu diminum.
11. Gatal-gatal, biduran.
• Asam kawak sebesar telur ayam, umbi temulawak, gula aren dan 2 gelas air, digodok sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
• 3 buah asam yang tua, garam secukupnya ½ sendok air kapur sirih, dogodok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum 2 kali sehari, 1 gelas.
12. Mencegah rambut rontok. Buah asam yang tua dicampur sedikit air, dipakai untuk mengurut kulit kepala (massage). Kemudia rambut dicuci bersih dengan shampoo.
13. Bengkak persendian, keseleo, tersiram air panas, scabies.. Daun segar secukupnya dicuci bersih lalu ditumbuk halus sampai seperti bubur. Turapkan ke tempat yang sakit.
14. Menghilangkan karat gigi. Biji asam disangrai, lalu ditumbuk sampai halus. Gosokkan gigi yang berkarat dengan sikat gigi kain.
15. Susah tidur. Daun asam dikringkan, lalu dipakai untuk pengisi kepala. Tidur dengan bantal daun asam.
16. Kolik, gangguan pencernaan. 1 – 2 gr bubuk kulit kayu diseduh, lalu diminum.




Coppyright Eyangresi313 @2010