Memberikan arahan kepada Anda yang mengarah kepada tingkatan dan keadaan kehidupan yang berimbang pada peningkatan kehidupan lahiriah & batiniah.




Rabu, 04 November 2009

KEBUTAAN PADA MATA HATI

Dalam mencari harta manusia tak ubahnya seperti menenggak air di tengah panas terik. Sudah diminum air itu, maka hilanglah sekejap rasa dahaganya. Tapi kemudian muncul kembali dahaga, sehingga mereka akan mencari air lain yang mungkin lebih menjanjikan kenikmatan.

Liku-liku kehidupan yang kita jalani hanyalah semu. Goresan-goresan tentang liku-liku kehidupan yang masih menempel di dalam hati bisa menyebabkan kegelapan kalbu atau hati. (http://eyangresi313.blogspot.com/). Jika hati menjadi gelap, tidak mungkin dapat memancarkan cahaya. Sinar keimanan tidak dapat menembusnya. Indera keenam menjadi tumpul.

Agar dan indera keenam dapat bercahaya dan dapat hidup mengenal keajaiban-keajaiban Allah, maka yang harus diperhatikan adalah goresan tentang dunia yang di pandang oleh mata yang kemudian menempel di dalam hati haruslah disingkirkan. Hal itu merupakan belenggu nafsu. Selam nafsu membelenggu hati, maka jangan diharapkan sampai kepada Allah. (http://eyangresi313.blogspot.com/). Jangan harap dapat melihat keajaiban-keajaiban yang menjadi milik Allah. Hendaklah kita membersihkan jiwa dari kesalahan, baik kesalahan terhadap Allah maupun terhadap manusia. Orang yang mempunyai kesalahan diibaratkan dia sedang menanggung janabah (junub); yaiutu hadas besar yang dapat disucikan bila yang yang bersangkutan mandi terlebih dahulu. Adapun “mandi” dari kesalahan adalah dengan bertaubat. Dengan taubat yang sesungguhnya.

Orang yang mengharapkan ilmu dari Allah, yang mana dengan ilmu itu dapat menyikap segala hal yang gaib haruslah bertaubat dan bertakwa. (http://eyangresi313.blogspot.com/). Orang yang bertakwa tidak mungkin melakukan perbuatan yang buruk. Karena takwa dan perbuatan buruk (maksiat) merupakan dua hal yang bertolak belakang.

Nafsu memang karunia Allah yang diberikan kepada makhluk yang bernama manusia. Tetapi kita harus menjaga sang nafsu dan mengendalikannya, agar tidak terbebaskan dengan begitu saja.




Coppyright Eyangresi313 @2009

Tidak ada komentar: